Bukan
cerpen yang akan saya posting kali ini. Mari berbicara tentang, Rokok.
Sebelumnya saya mohon maaf bagi pihak yang agak atau bahkan benar-benar
tersinggung. Jadi untuk kalian yang tidak mau tersinggung duluan, bisa close
window ini dulu. Atau bagi yang ingin berpartisipasi berpendapat bisa tetap
melanjutkan membaca. Terimakasih.
Rokok itu membunuhmu....
Menurut
KBBI, rokok adalah:
ro·kok n gulungan
tembakau (kira-kira sebesar kelingking) yg dibungkus (daun nipah, kertas);
-- kawung rokok yg penyalutnya (pembungkusnya) daun enau (aren);
-- kelembak rokok yg tembakaunya dibubuhi kelembak;
-- kretek rokok yg tembakaunya dibubuhi cengkih;
-- kawung rokok yg penyalutnya (pembungkusnya) daun enau (aren);
-- kelembak rokok yg tembakaunya dibubuhi kelembak;
-- kretek rokok yg tembakaunya dibubuhi cengkih;
Sedangkan merokok adalah:
me·ro·kok v mengisap
rokok;
dan Perokok adalah:
pe·ro·kok n (orang)
yg suka merokok;~ aktif orang yg merokok secara aktif; ~
pasif orang yg menerima asap rokok saja, bukan perokoknya sendiri
Mungkin
beberapa diantara kalian sudah tahu tentang gambar pada kemasan baru rokok yang
dijual di pasaran baru-baru ini, yang sepertinya menimbulkan kontroversi. Tentu
saja, laki-laki yang melakukan aktivitas merokok ini pasti paham betul akan
evolusi bungkus rokok. Untuk kalian yang mungkin belum tahu, ini ada gambaran
tentang kemasan baru rokok.
Kurang lebih seperti ini. |
Dan bukan yang seperti ini. |
Tulisannya : "Semoga yang membeli rokok ini diberikan rizki yang melimpah dan di berikan kesehatan. Amien."
( SEKALI LAGI BUKAN INI KEMASAN YANG BARU)
Tapi mungkin yang dimaksud penulis "Terimakasih telah merusak tubuh Anda dan membunuh diri Anda sendiri secara perlahan untuk penghasilan kami", Isn't it? Hehe.
Kembali ke topik. Jadi,
ini kabar baik atau kabar buruk? Akankah ini menjadi tindakan yang efektif atau tidak? Entahlah.
Waktu
itu saya tanya ke temen-temen cewek saya, gini “Kalian suka sama cowok perokok,
nggak?” dan mereka serentak menjawab “Nggak lah. -100.” Seakan-akan pertanyaan
yang saya ajukan tadi sudah menjadi pertanyan yang tidak butuh jawaban. Tapi, tidak
semua perempuan itu tidak suka dan biasa-biasa saja atau bahkan suka sama laki-laki
perokok. Masih ada rupanya, perempuan yang bilang cowok ngerokok itu keren saat
saya berkunjung ke sebuah forum yang kebetulan sedang berdiskusi tentang cowok
perokok.
Mungkin,
untuk kacamata perokok pasif
termasuk saya dan temen-temen saya akan bersenang hati dan akan berkata ini
berita baik dengan adanya gambar seram pada kemasan rokok, sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 dan Peraturan Menteri Kesehatan
(Permenkes) Nomor 28 resmi diberlakukan pada 24 Juni lalu yang harapannya dapat
mengurangi konsumsi rokok. Secara, kita masih sayang sama paru-paru kita.
Ini dia peraturannya. |
Dengan
begitu, populasi perokok akan menurun perlahan. Ditambah lagi dengan adanya
wacana yang mengatakan, bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan
menarik rokok-rokok yang kemasannya belum
mencantumkan gambar bahaya merokok itu, bahkan jika ada perusahaan rokok yang
membandel tidak mau mencantumkan gambar itu, mereka akan dipidana 5 tahun dan denda
Rp 500 juta. (sumber: xxxx).
Sekarang,
berbicara dengan kacamata perokok aktif,
pihak buruh pabrik atau petani tembakau dan atau pedagang. Apa? Mengeluh
dan menuai protes. Tentu saja hal itu terjadi, bukan?
Beberapa
hari lalu, terlihat dengan mata kepala saya sendiri oknum X sedang membeli
rokok merek terkenal.
“Mba,
rokok x-nya dong atu bungkus.” | “Ini mas.” | “Berap... Lah, jangan yang ada
gambar seremnya napa mbak.” |”Aduh, nggak ada mas. Semua ada gambar seremnya.”
|”Kasih gambar yang mendingan kek.” | “Tinggal yang kayak gini semua mas-e” | “Ahh.” *menggerutu* |”…”
Pelayan
tokonya ya jadi melongos kesal. Saya yang ngeliat juga kesal sih. Lha
ini, udah tau ada gambar seramnya dan tidak mau liat gambarnya tapi kok ya
tetep beli. Piye, le? Jadi pengin
nimbuk sandal ke mukanya.
Nah,
beberapa waktu lalu juga saya melihat sebuah conversation selebtwit di twitter yang berbicara tentang kotak
rokok. Saya bergumam, menyebut mereka ‘perokok cerdas‘ dan manggut-manggut,
seraya bilang “Jadi ini toh solusinya.“ Ya, mereka masih bisa merokok dengan
bebasnya. Mereka tidak terganggu dengan adanya gambar seram yang ada pada
kemasan rokoknya, jelasnya mereka dengan mudahnya akan memindahkan ke kotak
rokoknya.
seperti ini kotak rokok/ hardcase yang dimaksud. |
Yang
saya lihat kalau tidak salah, mereka menggantinya dengan kotak rokok x. Yang
katanya, kalau dipindahin ke kotak itu rasanya tidak bakal hilang. #inibukantips. Harganya sekitaran 19k
rupiah, dengan isi 16 batang. #bukanpromo.
Halah.
Baru
saja saya membaca berita-berita tentang gambar yang ada pada kemasan rokok di
beberapa website portal berita. Hampir semua pada berita yang saya baca, ada
tanggapan dari pengamat ekonom mengenai hal negatif dari pemberlakuan aturan
ini. Ada juga berita yang menjelaskan protes dari Masyarakat Pemangku
Kepentingan Kretek Indonesia (MPKKI).
Sebut
saja, Mas Januar sang pengamat ekonom yang mengatakan bahwa “kendala terbesar hanya dalam aspek menggaet
pasar baru atau perokok pemula. Yang berat kalau terjadi penurunan konsumen
dari sisi itu.” (Lengkapnya dalam: xxxx)
Kemudian
ada dari MPKKI yang menilai bahwa “dengan
adanya regulasi yang diskriminatif ini, pemerintah semakin terlihat tidak
peduli terhadap nasib petani tembakau dan buruh pabrik.” (Lengkapnya dalam: xxxx)
Dan
juga, Pengamat ekonomi Aviliani menyebutkan bahwa “kemasan seram pada rokok tidak akan efektif, seharusnya pemerintah
menekankan pada sisi permintaan dan bukan malah mempersulit sisi suplai dalam
hal ini perusahaan rokok.” Lengkapnya dalam: (xxxx)
Bagaimana?
Pusing? Saya juga. Loh, tapi ya seperti yang kita tahu sebuah kebijakan pasti
ada sisi positif dan ada pula sisi negatifnya. Ada masukan dari saya,
setidaknya pemerintah selain memberlakukan wacana baru ada baiknya dibarengi
dengan sosialisasi yang menyeluruh. Kemudian, “jangan sampai pula meninggalkan
akan kerugian ekonomi produsen atau menimbulkan persoalan antara produsen dan
distributor.”
Dan sepertinya saya
sudah banyak berceloteh ria, sekarang giliran kalian untuk menyampaikan unek-unek-nya di
kolom komentar. Saya menunggu pendapat kalian akan berlakunya peraturan ini dan
juga solusinya. Sekali lagi, saya hanya mengajak berpikir ulang
teman-teman semua.
Just For Your Information :
Sumber : tumbelerdotcom |
Saya,
Delsi Ulfayani. Sekian. Terimakasih.
Tegal. Minggu, 03 Agustus 2014.
kalo gw, gw berpendapat , Cwo keren itu yang ga ngerokok....
ReplyDeletekaya gw, hahaaa
follback ya...
Menurut gue itu bukan pendapat, bro. Karena ujungnya lo muji diri lo sendiri.
Delete