#2 PENGHISAP RACUN DAN TEMAN SETIANYA DALAM API

Bukan cerpen yang akan saya posting kali ini. Mari berbicara tentang, Rokok. Sebelumnya saya mohon maaf bagi pihak yang agak atau bahkan benar-benar tersinggung. Jadi untuk kalian yang tidak mau tersinggung duluan, bisa close window ini dulu. Atau bagi yang ingin berpartisipasi berpendapat bisa tetap melanjutkan membaca. Terimakasih.

Rokok itu membunuhmu....

Menurut KBBI, rokok adalah:
ro·kok n gulungan tembakau (kira-kira sebesar kelingking) yg dibungkus (daun nipah, kertas);
-- kawung rokok yg penyalutnya (pembungkusnya) daun enau (aren);
-- kelembak rokok yg tembakaunya dibubuhi kelembak;
-- kretek rokok yg tembakaunya dibubuhi cengkih;
Sedangkan merokok adalah:
me·ro·kok v mengisap rokok;
dan Perokok adalah:
pe·ro·kok n (orang) yg suka merokok;~ aktif orang yg merokok secara aktif; ~ pasif orang yg menerima asap rokok saja, bukan perokoknya sendiri

Mungkin beberapa diantara kalian sudah tahu tentang gambar pada kemasan baru rokok yang dijual di pasaran baru-baru ini, yang sepertinya menimbulkan kontroversi. Tentu saja, laki-laki yang melakukan aktivitas merokok ini pasti paham betul akan evolusi bungkus rokok. Untuk kalian yang mungkin belum tahu, ini ada gambaran tentang kemasan baru rokok.

Kurang lebih seperti ini.
Dan bukan yang seperti ini.

Tulisannya : "Semoga yang membeli rokok ini diberikan rizki yang melimpah dan di berikan kesehatan. Amien." 

( SEKALI LAGI BUKAN INI KEMASAN YANG BARU)

Tapi mungkin yang dimaksud penulis "Terimakasih telah merusak tubuh Anda dan membunuh diri Anda sendiri secara perlahan untuk penghasilan kami", Isn't it? Hehe.

Kembali ke topik. Jadi, ini kabar baik atau kabar buruk? Akankah ini menjadi tindakan yang efektif atau tidak? Entahlah.

Waktu itu saya tanya ke temen-temen cewek saya, gini “Kalian suka sama cowok perokok, nggak?” dan mereka serentak menjawab “Nggak lah. -100.” Seakan-akan pertanyaan yang saya ajukan tadi sudah menjadi pertanyan yang tidak butuh jawaban. Tapi, tidak semua perempuan itu tidak suka dan biasa-biasa saja atau bahkan suka sama laki-laki perokok. Masih ada rupanya, perempuan yang bilang cowok ngerokok itu keren saat saya berkunjung ke sebuah forum yang kebetulan sedang berdiskusi tentang cowok perokok.

Mungkin, untuk kacamata perokok pasif termasuk saya dan temen-temen saya akan bersenang hati dan akan berkata ini berita baik dengan adanya gambar seram pada kemasan rokok, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 28 resmi diberlakukan pada 24 Juni lalu yang harapannya dapat mengurangi konsumsi rokok. Secara, kita masih sayang sama paru-paru kita.
Ini dia peraturannya.
Dengan begitu, populasi perokok akan menurun perlahan. Ditambah lagi dengan adanya wacana yang mengatakan, bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan menarik rokok-rokok yang kemasannya belum mencantumkan gambar bahaya merokok itu, bahkan jika ada perusahaan rokok yang membandel tidak mau mencantumkan gambar itu, mereka akan dipidana 5 tahun dan denda Rp 500 juta. (sumber: xxxx).

Sekarang, berbicara dengan kacamata perokok aktif, pihak buruh pabrik atau petani tembakau dan atau pedagang. Apa? Mengeluh dan menuai protes. Tentu saja hal itu terjadi, bukan?
Beberapa hari lalu, terlihat dengan mata kepala saya sendiri oknum X sedang membeli rokok merek terkenal.

“Mba, rokok x-nya dong atu bungkus.” | “Ini mas.” | “Berap... Lah, jangan yang ada gambar seremnya napa mbak.” |”Aduh, nggak ada mas. Semua ada gambar seremnya.” |”Kasih gambar yang mendingan kek.” | “Tinggal yang kayak gini semua mas-e” | “Ahh.” *menggerutu* |”…”

Pelayan tokonya ya jadi melongos kesal. Saya yang ngeliat juga kesal sih. Lha ini, udah tau ada gambar seramnya dan tidak mau liat gambarnya tapi kok ya tetep beli. Piye, le? Jadi pengin nimbuk sandal ke mukanya.

Nah, beberapa waktu lalu juga saya melihat sebuah conversation selebtwit di twitter yang berbicara tentang kotak rokok. Saya bergumam, menyebut mereka ‘perokok cerdas‘ dan manggut-manggut, seraya bilang “Jadi ini toh solusinya.“ Ya, mereka masih bisa merokok dengan bebasnya. Mereka tidak terganggu dengan adanya gambar seram yang ada pada kemasan rokoknya, jelasnya mereka dengan mudahnya akan memindahkan ke kotak rokoknya.

seperti ini  kotak rokok/ hardcase yang dimaksud.
Yang saya lihat kalau tidak salah, mereka menggantinya  dengan kotak rokok x. Yang katanya, kalau dipindahin ke kotak itu rasanya tidak bakal hilang. #inibukantips. Harganya sekitaran 19k rupiah, dengan isi 16 batang. #bukanpromo. Halah.

Baru saja saya membaca berita-berita tentang gambar yang ada pada kemasan rokok di beberapa website portal berita. Hampir semua pada berita yang saya baca, ada tanggapan dari pengamat ekonom mengenai hal negatif dari pemberlakuan aturan ini. Ada juga berita yang menjelaskan protes dari Masyarakat Pemangku Kepentingan Kretek Indonesia (MPKKI).

Sebut saja, Mas Januar sang pengamat ekonom yang mengatakan bahwa “kendala terbesar hanya dalam aspek menggaet pasar baru atau perokok pemula. Yang berat kalau terjadi penurunan konsumen dari sisi itu.” (Lengkapnya dalam: xxxx)

Kemudian ada dari MPKKI yang menilai bahwa “dengan adanya regulasi yang diskriminatif ini, pemerintah semakin terlihat tidak peduli terhadap nasib petani tembakau dan buruh pabrik.” (Lengkapnya dalam: xxxx)

Dan juga, Pengamat ekonomi Aviliani menyebutkan bahwa “kemasan seram pada rokok tidak akan efektif, seharusnya pemerintah menekankan pada sisi permintaan dan bukan malah mempersulit sisi suplai dalam hal ini perusahaan rokok.” Lengkapnya dalam: (xxxx)

Bagaimana? Pusing? Saya juga. Loh, tapi ya seperti yang kita tahu sebuah kebijakan pasti ada sisi positif dan ada pula sisi negatifnya. Ada masukan dari saya, setidaknya pemerintah selain memberlakukan wacana baru ada baiknya dibarengi dengan sosialisasi yang menyeluruh. Kemudian, “jangan sampai pula meninggalkan akan kerugian ekonomi produsen atau menimbulkan persoalan antara produsen dan distributor.”

Dan sepertinya saya sudah banyak berceloteh ria, sekarang giliran kalian untuk menyampaikan unek-unek-nya di kolom komentar. Saya menunggu pendapat kalian akan berlakunya peraturan ini dan juga solusinya. Sekali lagi, saya hanya mengajak berpikir ulang teman-teman semua.

Just For Your Information :
Sumber : tumbelerdotcom
Saya, Delsi Ulfayani. Sekian. Terimakasih. 
Tegal. Minggu, 03 Agustus 2014.

2 comments:

  1. kalo gw, gw berpendapat , Cwo keren itu yang ga ngerokok....
    kaya gw, hahaaa


    follback ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut gue itu bukan pendapat, bro. Karena ujungnya lo muji diri lo sendiri.

      Delete

Hai, pembaca! Terimakasih udah berkunjung ke blog ini dan berminat buat baca postingannya. Demi kesejahteraan bersama, alangkah baiknya kalo kalian meninggalkan jejak, berupa komentar. Karena komentar kalian bagaikan nutrisi untuk penulis. Mohon untuk berkomentar dengan seperlunya saja. Sekian.

Salam,

Delsi Ulfayani